Kamis, 02 Juli 2015

Kisah Sukses Enteurpreneur Muda

KISAH SUKSES PENDIRI GOJEK - NADIEM KARIEM



Kemacetan di kota metropolitan seperti Jakarta memang membuat sebagian orang memilih ojek. Namun di sisi lain, ojek belum memberikan pelayanan yang nyaman dan aman bagi masyarakat. Peluang itulah yang dilihat Nadiem makariem untuk mendirikan Go-jek. Perusahaan transportasi ojek yang memberikan sentuhan aman dan nyaman.

Awal mula beridirnya Go-jek

Awalnya Nadiem pun adalah pengguna ojek. Dari obrolannya dengan tukang ojek langganannya ia mengetahui bahwa sebagian besar waktu tukang ojek justru dihabiskan untuk menunggu penumpang dan menunggu giliran dengan tukang ojek lainnya. Di sisi lain ia pun menyadari bahwa ojek selama ini belum memberikan kenyamanan dan keamanan. Maka dari itulah ia bersama teman-temannya mendirikan Go-jek pada tahun 2011. Perusahaan ini menaungi para pengojek di berbagai wilayah Jakarta. Hingga kini sudah ada sekitar 1000 pengojek yang bekerja sama dengan perusahaannya.

Ojek Modern yang dipadukan dengan Teknologi dan Aman

Nadiem memadukan teknologi di usahanya ini dimana pelanggan bisa menggunakan aplikasi di smartphone untuk menggunakan layanan Go-jek. Selain itu ojeknya pun dilengkapi dengan GPS sehingga posisi ojek bisa dipantau melalui smartphone. Tarifnya pun bisa terukur dari seberapa jauh jarak yang ditempuh. Selain itu, cara pembayarannya pun menggunakan credit (My Wallet). Dari sisi keamanan, selain menggunakan teknologi tersebut, para pengojek di gojek sudah berpengalaman dan memiliki isin berkendara.

Layanan Go-Jek 

Selain memadukan teknologi, ternyata Nadiem pun memberikan inovasi yang berbeda dari segi layanan. Layanan Go-jek bukan hanya mengantar penumpang, tapi juga layanan antar barang dan juga layanan shoping bagi yang ingin berbelanja tanpa harus keluar rumah.

Penghasilan Pengojek

Pengojek yang bergabung dengan go-jek ternyata penghasilan rata-ratanya sekitar 3 juta per bulan. Uang itu mereka terima setelah dipotong 20% dari perusahaan. Sistemnya adalah bagi hasil, dimana 80% untuk pengojek dan 20% untuk Gojek.

Saat ini Go-jek baru melayani di wilayah Jabodetabek. Namun Nadiem Makariem berharap di masa yang akan datang, Go-jek bisa melayani di kota-kota lainnya di Indonesia.

Dengan inovasi dalam bisnisnya, Nadiem pun menerima berbagai pengharaan. Selain itu, Go-jek pun banyak diliput media sehingga membuat usahanya semakin dikenal masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar